Rabu, 17 Juni 2015 0 komentar

Secangkir Kopi Tambora

KOMPAS/SUSI IVVATY Kopi tambora disangrai hingga kecoklatan.

RASANYA semua orang sedang memburu Tambora. Tiket pesawat menuju Bima seperti barang langka. Mau tak mau, perjalanan harus ditempuh lewat‎ darat dan kemudian menyeberang laut. Ironisnya, itu bermula dari Bandara Internasional Lombok.

Satu kabar terngiang-ngiang di kepala: ada festival kopi di Labuan Kenanga, Kecamatan Tambora, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Maka dimulailah perjalanan panjang dan melelahkan. Namun, terus terang ini sedikit membahagiakan. Kabar festival kopi di desa kecil itu bikin penasaran. Sebagai penggemar kopi, saya ingin segera mencicipi rasa kopi tambora!

Perjalanan fase pertama dari Bandara Lombok di Lombok Tengah ke pelabuhan laut Kayangan, Lombok ‎Timur memakan waktu selama 4 jam dengan mobil sewaan. Bersama rombongan panitia World Cultural Forum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kami hanya berhenti sejenak di daerah Selong untuk membeli beberapa ikat rambutan dan tiga buah durian.

0 komentar

Apakah Kopinya Orang Indonesia ?

 

Oleh : Cahyadi Takariawan 

Beberapa waktu yang lalu saya diajak mas Agung dan mas Wawan, dua warga Indonesia yang bekerja di Boeing, berjalan-jalan ke downtown Seattle. Salah satunya diajak mengunjungi kedai kopi Starbuck yang pertama kali. Mengherankan, ternyata kedainya sangat sederhana. Tidak seperti penampilan gerai Starbucks yang di berbagai kota yang tampak mewah dan bergengsi, Starbucks yang pertama ini justru dipertahankan keasliannya.

 
;