Kamis, 26 Januari 2017

" SENTILAN " Tuhan Ini Untuk Siapa ?




Saat banjir kedua menimpa Kota Bima bilahari banyak rakyat "tersentil" sehingga ucapan istighfar dan kepasrahan mengharu biru dana mbojo. Tapi kenapa sentilan Allah itu masih berlanjut dengan gempa dan banjir ketiga semalam?


Mari menatap diri lebih dalam, mungkin hati ini masih angkuh merasa sentilan itu bukan untuk kita. Kita hanya memerlukan-Nya saat bencana saja, setelahnya kembali lupa dan menumpuk dosa.

Siapa tau juga sentilan ini bukan untuk mereka yang menjadi korban dampak terparah banjir, cuma Allah menyentil agar kita berfikir dan mengevaluasi diri sesegera mungkin. Atau boleh jadi sentilan ini untuk dosa dan kedzaliman sebelumnya dan masa lalu yang efeknya hari ini.

Bukankah Allah jauh-jauh waktu berabad-abad lamanya telah mengingatkan dalam fiman-Nya telah nampak kerusakan dilaut dan daratan karena ulah perbuatan manusia. Kerusakan tak mungkin berdiri sendiri pasti akan ada dampak dan efeknya kembali pada manusia, bukan hanya pada para pelaku saja tapi juga manusia secara keseluruhan termasuk yang tak ada campur tangan bahkan tak tahu menahu atas kerusakan tersebut.

Mari menatap diri lebih sering seberapa banyak kita menggunakan anugerah-Nya untuk hal-hal yang sebenarnya mengundang sentilan dan murka-Nya.

14 Januari 2017
#KOPinspirasiPagi
#InspirasiWajahNegeri
www.inspirasiwajahnegeri.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
;